Kegiatan

  • 21 Nov 2025

FTA Clinic Surabaya

FTA Clinic Surabaya telah dilaksanakan pada tanggal 20 November 2025. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Setditjen PPI bersama FTA Support Center Semarang, dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

FTA Clinic ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada para pemangku kepentingan terkait perkembangan dan hasil perjanjian perdagangan internasional yang telah disepakati Indonesia dengan berbagai mitra FTA.

Kegiatan FTA Clinic ini kami buka dan dihadiri oleh perwakilan Direktur Operasional PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), para Tenaga Teknis FTA Support Center, dan pelaku usaha di Kawasan industri wilayah Kota Surabaya. Terdapat 31 perusahaan yang hadir secara luring.

Dalam sambutan, Sekretaris Ditjen PPI menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan berfokus pada upaya membuka akses pasar bagi pelaku usaha ekspor melalui percepatan penyelesaian perjanjian perundingan dan peningkatan utilitasnya yang telah menjadi mandat Bapak Presiden. Karena itu, kami mendorong agar pelaku usaha di Provinsi Jawa Timur untuk dapat memanfaatkan perjanjian

dagang dan memaksimalkan potensi ekspor di Provinsi Jawa Timur dengan keuntungan penghapusan dan/atau pengurangan tarif di negara mitra FTA sehingga harga produk dapat lebih kompetitif.

Tenaga Teknis FTA Support Center Semarang menyampaikan materi mencakup pemahaman menyeluruh mengenai strategi ekspor pelaku usaha di Kawasan industri, pemanfaatan perjanjian perdagangan internasional (FTA/CEPA/PTA), serta prosedur dan standar yang diperlukan agar pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing di pasar global. Selain itu, disampaikan juga mengenai gambaran komprehensif mengenai kesiapan pelaku usaha dalam memanfaatkan

perjanjian perdagangan internasional, mencakup pentingnya kesiapan produk dan Perusahaan baik dalam legalitas maupun branding, serta pemahaman ketentuan asal barang (Rules of Origin) termasuk perhitungan RVC dan penerbitan SKA untuk memperoleh tarif preferensi.

Narasumber perwakilan dari LPEI menyampaikan bahwa selain penugasan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 2009, pemerintah juga memberikan penugasan khusus melalui Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE), yaitu fasilitas pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk proyek atau transaksi yang secara komersial sulit dilakukan namun strategis bagi ekspor nasional. Program PKE dibiayai dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp13,7 triliun yang dialokasikan ke berbagai sektor dan kawasan.

Pada akhir rangkaian kegiatan, peserta diberikan kesempatan mengikuti sesi konsultasi one-on-one dengan Tenaga Teknis FTA Support Center. Melalui sesi ini, pelaku usaha dapat menyampaikan permasalahan spesifik yang mereka hadapi, mendapatkan saran teknis, serta memperoleh arahan yang lebih personal terkait strategi pemanfaatan FTA.

Semoga pendampingan ini semakin meningkatkan daya saing pelaku usaha Jawa Timur dan membuka lebih banyak jalan menuju pasar global.

#kementerianperdagangan #kemendag #ftacenter #ayoekspor #ftasupportcenter #CaraEkspor

FOTO-FOTO KEGIATAN