Kegiatan

  • 08 Dec 2025

FTA Clinic Manado

FTA Clinic telah diselenggarakan pada Jumat, 5 Desember 2025 di Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Setditjen PPI, FTA Support Center Bandung, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara.

FTA Clinic ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para pemangku kepentingan terkait perkembangan dan hasil perjanjian perdagangan internasional yang telah disepakati Indonesia dengan berbagai mitra FTA, serta mendorong peningkatan pemanfaatan fasilitas tarif preferensi oleh pelaku usaha daerah.

Kegiatan FTA Clinic di Kota Manado dibuka dan dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara, Sekretaris Ditjen PPI Kementerian Perdagangan, Tenaga Teknis FTA Support Center Bandung, serta para pelaku usaha dan UMKM di wilayah Sulawesi Utara. Kegiatan ini diikuti secara langsung oleh 44 pelaku usaha dan 36 pelaku usaha secara daring. Adapun peserta berasal dari berbagai sektor, antara lain kelautan dan perikanan, kelapa dan turunannya, kopi, kerajinan, serta produk pangan olahan.

Dalam sambutan, Sekretaris Ditjen PPI menegaskan bahwa kegiatan FTA Clinic merupakan bentuk komitmen pemerintah agar hasil-hasil perundingan perdagangan internasional tidak berhenti di tingkat kebijakan, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi dunia usaha, ekspor, investasi, dan kesejahteraan masyarakat. Disampaikan pula bahwa Sulawesi Utara, khususnya Manado dan Bitung, memiliki posisi strategis sebagai gerbang ekspor kawasan timur

Indonesia dengan produk unggulan seperti hasil perikanan dan kelautan, produk kelapa dan turunannya, rumput laut, serta produk olahan berbasis sumber daya lokal yang telah menembus berbagai pasar utama dunia. Selain itu, disampaikan bahwa saat ini Indonesia telah memiliki 19 perjanjian perdagangan internasional, serta pada tahun 2025 berhasil memperluas akses pasar melalui perjanjian dengan Kanada dan Peru, serta menyelesaikan perundingan dengan Uni Eropa, Eurasia, dan Tunisia yang akan segera ditandatangani, sehingga lebih dari 70% mitra dagang utama Indonesia telah terikat dalam FTA.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara melalui sambutannya menyampaikan bahwa Sulawesi Utara memiliki potensi besar pada sektor handycraft dan industri kreatif, hasil laut dan perikanan, produk kelapa dan turunannya, serta produk pangan olahan unggulan daerah. Namun demikian, pelaku usaha daerah masih menghadapi tantangan dalam akses pasar internasional, pemahaman regulasi ekspor, serta pemenuhan standar dan sertifikasi. Oleh karena itu, kegiatan FTA Clinic dinilai sangat relevan dan strategis untuk meningkatkan kesiapan ekspor pelaku usaha Sulawesi Utara.

Pada sesi materi pertama, Tenaga Teknis FTASC Bandung menyampaikan materi yang mencakup gambaran umum PTA/FTA/CEPA, pentingnya dan manfaat utama FTA, perdagangan barang dalam skema FTA, serta terkait Rules of Origin (RoO) yang meliputi Wholly Obtained (WO), Change in Tariff Heading (CTH), dan Regional Value Content. Pada sesi materi kedua, disampaikan Market Survei: Penentuan Target Negara Tujuan Ekspor, dengan fokus pada Swiss sebagai salah satu pasar utama dalam kerangka Indonesia–EFTA CEPA. Materi mencakup profil ekonomi Swiss, tren konsumsi dan gaya hidup, pemanfaatan digital marketing, serta potensi produk unggulan Indonesia seperti kopi, kakao, furnitur, tekstil, dan produk kayu yang berpeluang memasuki pasar Swiss sebagai pasar premium bernilai tinggi.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab yang membahas berbagai tantangan teknis seperti pemenuhan standar dan sertifikasi internasional, strategi mencari buyer, serta pemahaman prosedur dan regulasi ekspor.

Semoga pendampingan ini semakin meningkatkan daya saing pelaku usaha Sulawesi Utara dan membuka lebih banyak jalan menuju pasar global.

#kementerianperdagangan #kemendag #ftacenter #ayoekspor #ftasupportcenter #CaraEkspor

FOTO-FOTO KEGIATAN